Original Picture by Jagat Review |
Setelah beragam rumor berhamburan mengenai penerus GTX980, akhirnya hari ini Nvidia memperkenalkan VGA Card terbarunya. Sesuai rumor yang sebelumnya beredar, VGA card terbaru Nvidia ini dilabeli nama Geforce GTX 1080.
Original Picture by Jagat Review |
Original Picture by Jagat Review |
Seperti pada gambar diatas. Performa GTX 1080 lebih cepat daripada 2-way GTX 980 dan bahkan lebih cepat dari GTX Titan X.
Original Picture By Jagat Review |
Chip GPU pada GeForce GTX 1080 memiliki 2560 CUDA Cores dan beroperasi pada base clock 1607 MHz dan boost clock 1733 MHz. Chip GPU terhubung dengan memori GDDR5X melalui memory bus 256-bit dengan kapasitas 8192 MB pada kecepatan 10 GHz (efektif). Menariknya, GeForce GTX 1080 memiliki nilai graphics card power hanya sebesar 180 Watt dan dapat beroperasi normal dengan power supply
500 Watt. Suplai daya listrik didapatkan melalui satu konektor daya
PCIe 8-pin. GeForce GTX 1080 juga hadir dengan konektor display HDMI
2.0b, Display Port 1.4, dan DL-DVI dengan dukungan resolusi hingga
7680×4320 piksel dengan tingkat refresh rate sebesar 60 Hz.
Ada hal menarik saat NVIDIA mendemokan karya studio game EPIC dimana terliihat jika nilai maksimum boost clock GeForce GTX 1080 dapat mencapai angka 2114 MHz beserta memori yang bekerja pada clock speed
5508 MHz/11116 MHz (efektif). Menariknya terlihat jika saat bekerja
GeForce GTX 1080 memiliki temperatur kerja hanya sekitar 67 °C dengan
menggunakan sistem pendingin reference tipe air cooling.
Original Picture By Jagat Review |
Thanks to: Jagat Review
Original Picture By Jagat Review |
Nvidia Resmi Perkenalkan GeForce GTX1080 dan GTX1070
Posted by FakhriComputindo on Friday, May 6, 2016
WARNING!!! SPOILERS ALERT
Sebuah hype yang melebihi hype. Betapa sungguh Civil War jauh melampaui apa yang diekspetasikan. Civil War bahkan jauh melebihi apa yang semua orang antisipasi. Jika situs Jagat Review memberi penghargaan ini adalah film terbaik yang pernah Marvel buat, saya akan mengatakan Civil War lebih dari itu. Jika sobat belum menonton film ini, saya tekankan sekali lagi sobat tidak perlu spoilers untuk menonton film ini. Trust me. Sobat tidak akan menyesal menyisihkan uang dan waktu sobat untuk menonton film ini. Review ini akan berisi banyak bocoran/spoilers yang bisa mengurangi keseruan sobat menonton Civil War. Baca dengan resiko sobat sendiri ;)
Civil War versi film, sangat jauh berbeda dengan Civil War versi komik. Tetapi tetap ada beberapa point kesamaan. Beberapa diantaranya: Banyak korban tak bersalah akibat ledakan yang diakibatkan aksi The Avengers, Seorang ibu yang menyalahkan Tony Stark atas kematian anaknya akibat aksi The Avengers, korban dari anggota The Avengers itu sendiri (meskipun tidak sampai mati), dsb.Tidak ada musuh besar seperti Loki atau Ultron di film ini. Satu-satunya musuh adalah Crossbones yang kekuatannya sangat tidak sebanding dengan Avengers. Musuh The Avengers dalam film ini adalah anggota The Avengers itu sendiri. Dan itu semua dirancang dengan manis oleh satu orang saja. Adu domba? Ya, bisa dikatakan seperti itu.
Sosok yang mengadu domba hingga berhasil membuat The Avengers terbelah mengingatkan saya akan kehadiran Joker di film-film buatan DC. Sama liciknya. Sobat akan disuguhkan rangkaian macam pertempuran yang sangat sukses membuat sobat sejenak menahan nafas. Saya sependapat dengan review dari Jagat Review. Pernah melihat adegan dimana Thor dan Iron Man bertempur di film Avengers pertama? atau saat Hulkbuster melawan Hulk di film Avengers Age of Ultron? bagaimana rasanya? Cukup membuat jantung sobat berdegup kencang dan menahan nafas sejenak. Sekarang bayangkan sensasi itu dilipatgandakan hingga 10 kali lipat, dan sobat akan merasakannya sepanjang kurang lebih 2.5 jam durasi film. Sejauh ini, Civil War adalah film termegah, paling dramatis, dengan scene pertempuran paling gila, yang pernah Marvel buat.
Film ini juga berhasil menguras semua emosi sobat. Terutama bagi sobat yang mengikuti alur film MCU (Marvel Cinematic Universe). Marvel berhasil membuat saya bertanya-tanya "SIAPA YANG BENAR? CAPTAIN AMERICA ATAU TONY STARK?" Dan jujur hingga saya menulis tulisan ini saya masih bingung menentukannya. Semua kembali pada sudut pandang masing-masing penonton.
Dan cerita terbesarnya, Spider-Man. Ya. Menarik membahas tokoh superhero satu ini. Ini adalah film solo Captain America. Tetapi justru banyak yang menunggu aksi Spider-Man di film ini. Sebelumnya banyak yang meragukan Tom Holland bisa memerankan karakter Peter Parker sang Spider-Man. Dan dia menjawab semua kritik dan keraguan tersebut. Spider-Man tidak hanya 'numpang lewat', tetapi dia juga ikut bertempur membela kubu Tony Stark. Satu scene dimana yang membuat saya cukup terperanjat adalah saat Spider-Man bisa membuat seorang Captain America kewalahan menghadapinya dan saay si bocah 16 tahun ini bahkan mampu menahan dengan santai tinjuan dari lengan besi The Winter Soldier.
Dengan gaya humoris khas remaja labil aksi sang manusia laba-laba memang harus diacungi jempol. Selain Spider-Man, ada satu superhero baru lainnya yang layak diapresiasi. Black Panther. Cepat, lincah, dan mampu membuat tameng Captain America tergores dengan cakar Vibranium-nya. Dua karakter baru yang siap meramaikan jagat Marvel Cinematic Universe menuju perang besar Avengers: Infinity War.
Hal yang luar biasa dari film ini adalah kekuatan ceritanya. Jika di trailer sobat melihat sedikit cuplikan saat tim Iron Man dan Tim Cap akan bertarung, percayalah bahwa itu hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya hal-hal gila di film ini. Sejujurnya saya tidak pernah se-bergairah ini dalam mereview film. Harus saya akui, sulit untuk menggambarkan betapa megahnya film ini. Kalian benar-benar harus menontonnya untuk membuktikannya. Kekuatan cerita yang epic, scene pertempuran terdahsyat, pertemanan, dan pertaruhan antara yang baik dan yang benar, semuanya ada di film ini. Dan jangan lupa, bukan Marvel namanya jika tidak menyelipkan humor-humor segar khas film MCU.
Lalu setelah film ini selesai, bagaimana nasib The Avengers? Saya tidak akan menjelaskannya secara gamblang, tetapi Civil War benar-benar mengubah tim Avengers. Kalian tidak perlu khawatir. Iron Man dan Captain America tetap berteman. Benar apa yang dikatakan sang sutradara. Civil War akan memiliki ending yang dramatis dan kontroversial.
Saya berusaha mencari titik lemah untuk dikritik dari film ini dan meneritakannya kepada sobat. Tetapi maaf kali ini saya tidak sanggup. Memang tidak ada yang sempurna, tetapi apa yang disuguhkan film ini membuat saya lupa dimana saja titik lemah dan kekurangan film ini. Bahkan Civil War tidak memberi kesempatan sobat untuk mengantuk ataupun bosan. So, you have to watch this movie. Trust me :)
Sebenarnya sangat terlambat jika saya membahas apa itu AMD APU sekarang. Tetapi karena masih banyaknya yang belum paham tentang apa itu APU? maka saya rasa pembahasan ini perlu. Beberapa waktu lalu saya memposting tentang Tips Memilih Notebook Gaming Low Budget. Di posting tersebut, saya kebanyakan merekomendasikan kepada sobat notebook-notebook dengan prosesor AMD. Kenapa? Untuk itulah saya menulis posting ini.
Selama ini kita sudah mengenal dengan CPU (Central Processing Unit) atau gampangya sebut saja itu prosesor, dan GPU (Graphics Processing Unit) atau gampangya sebut saja itu VGA. CPU, erat kaitanyya dengan pemrosesan data. Sedangkan GPU, bertugas untuk melibas tugas-tugas yang berhubungan dengan grafis seperti gaming, memutar video, desain grafis, dsb. Kemudian lahirlah APU (Accelerated Processing Unit) dan diperkenalkan oleh AMD. Teknologi APU membuat CPU dan GPU bisa bekerja sama dalam satu chip. Saya tidak akan membahas mengenai sejarah APU karena itu akan sangat menyita waktu saya yang sudah tersita untuk menulis postingan ini :)
Sebagai contoh kecil. Saya menggunakan notebook dengan prosesor AMD-E300, dengan clock speed maximal 1.30GHz. Nah, didalam AMD E-300 ini sudah tersemat IGP (Integrated Processing Unit) AMD Radeon HD6310 dengan VRAM 384MB. Pertanyaan selanjutnya, apakah VRAM tersebut berdiri semdiri seperti VGA discrete atau mengambil RAM seperti VGA onboard? VRAM sebesar 384MB tersebut mengambil memori dari RAM. Itu artinya RAM saya terpotong 384MB untuk VRAM Radeon HD6310. Berarti itu VGA onboard? secara teori IYA. VGA yang disematkan dalam APU termasuk VGA onboard. Berarti performanya sama aja dong dengan Intel HD Graphics? untuk pertanyaan tersebut saya akan menjawab TIDAK.
Prosesor AMD-E300 notebook saya secara teori seharusnya sama sekali tidak mampu untuk menjalankan PES 2013. Saya bilang MENJALANKAN. Bukan MEMAINKAN. Tapi pada kenyataannya saya masih bisa memainkan PES 2013 di settingan Low reslosui tertinggi 1366x768 dengan lancar. Dan itu TANPA PATCH apapun. Sementara notebook teman saya yang menggunakan Intel Core i3 generasi Sandy Bridge, baru bisa memainkan PES 2013 setelah dipasang PATCH dan itu pun di resolusi 864x768 yang artinya tampilan game sulit untuk bisa dinikmati. Dari contoh kecil disini kita bisa melihat potensi performa VGA onboard pada AMD APU yang tidak bisa diremehkan.
Meskipun prosesor AMD APU sudah tertanam chip VGA onboard yang lumayan powerfull, tetapi terkadang beberapa vendor notebook tetap menyematkan VGA discrete tambahan. Dan kabar baiknya, IGP Radeon Graphics yang tertanam di AMD APU, bisa BERJALAN BERSAMAAN dengan VGA discrete Radeon Graphics. AMD menyebutnya dengan teknologi Dual Graphics. Apakah itu termasuk Crossfire? Dalam hal performa tentu saja tidak. Masih bingung? Berikut contohnya.
Saya memberikan contoh notebook Asus X550ZE. Notebook ini menggunanak prosesor AMD FX-7600P Quad Core yang sudah tertanam dengan IGP AMD Radeon R6 Graphics, RAM 4GB, dan VGA discrete AMD Radeon R5 M230 dengan VRAM 2GB. Artinya notebook ini mempunyai dua VGA. Radeon R6 dan Radeon R5-M230. Dan itu bisa terlihat dan terbukti ketika sobat mengecek di device manager disitu nanti akan ada dua chip VGA yang terdeteksi. Nah, dengan dua VGA ini, sobat bisa menjalankannya sesuai kebutuhan sobat. Misal jika sobat hanya melakukan kegiatan mengetik, mendegarkan musik, dsb sobat bisa menggunakan Radeon R6. Tetapi jika sobat sedang melakukan aktifitas gaming, menggambar di Corel Draw atau Illustrator, atapun memutar video HD, sobat bisa mengaktifkan AMD Radeon R5-M230. Tetapi jika sobat ingin agar Radeon R6 dan Radeon R5-M230 ini berjalan bersamaan, sobat bisa mengatifkannya dengan mengaktifkan fitur Dual Graphics. Semua settingan bisa sobat atur lewat AMD Catalyst Control Center. Namun perlu sobat ketahui, tidak semua game dan aplikasi mendukung penggunakan fitur dual graphics. Yang artinya jika game tersebut tidak mendukung fitur dual graphics, notebook hanya akan berjalan dengan salah satu VGA saja meskipun sobat sudah mengaktifkan konfigurasi dual graphics.
AMD APU sering dijadikan pilihan bagi mereka yang menginginkan performa grafis tinggi, tetapi memiliki kendala di masalah biaya. Dan teknologi performa dari teknologi APU ini memang tidak bisa diremehkan. Terbukti dari tiga konsol game teratas saat ini yaiut PlayStation 4, XBox One, dan Nintendo Wii U menggunakan teknologi AMD APU sebagai dapur pacu utama konsol mereka.
Itulah sedikit sharing dari saya mengenai teknologi AMD APU. Memang dari apa yang saya jelaskan ini belum seluruhnya membahas tentang teknologi APU. Tapi setidaknya sobat yang sebelumnya masih belum atau kurang memahami, bisa lebih memahami tentang APU. Jika ada kesalahan dari apa yang saya jelaskan disini, mohon kritik dan sarannya dari sobat tetap saya tunggu. Terimakasih dan Semoga bermanfaat :)
Unknown
May 01, 2016
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSelama ini kita sudah mengenal dengan CPU (Central Processing Unit) atau gampangya sebut saja itu prosesor, dan GPU (Graphics Processing Unit) atau gampangya sebut saja itu VGA. CPU, erat kaitanyya dengan pemrosesan data. Sedangkan GPU, bertugas untuk melibas tugas-tugas yang berhubungan dengan grafis seperti gaming, memutar video, desain grafis, dsb. Kemudian lahirlah APU (Accelerated Processing Unit) dan diperkenalkan oleh AMD. Teknologi APU membuat CPU dan GPU bisa bekerja sama dalam satu chip. Saya tidak akan membahas mengenai sejarah APU karena itu akan sangat menyita waktu saya yang sudah tersita untuk menulis postingan ini :)
Sebagai contoh kecil. Saya menggunakan notebook dengan prosesor AMD-E300, dengan clock speed maximal 1.30GHz. Nah, didalam AMD E-300 ini sudah tersemat IGP (Integrated Processing Unit) AMD Radeon HD6310 dengan VRAM 384MB. Pertanyaan selanjutnya, apakah VRAM tersebut berdiri semdiri seperti VGA discrete atau mengambil RAM seperti VGA onboard? VRAM sebesar 384MB tersebut mengambil memori dari RAM. Itu artinya RAM saya terpotong 384MB untuk VRAM Radeon HD6310. Berarti itu VGA onboard? secara teori IYA. VGA yang disematkan dalam APU termasuk VGA onboard. Berarti performanya sama aja dong dengan Intel HD Graphics? untuk pertanyaan tersebut saya akan menjawab TIDAK.
Prosesor AMD-E300 notebook saya secara teori seharusnya sama sekali tidak mampu untuk menjalankan PES 2013. Saya bilang MENJALANKAN. Bukan MEMAINKAN. Tapi pada kenyataannya saya masih bisa memainkan PES 2013 di settingan Low reslosui tertinggi 1366x768 dengan lancar. Dan itu TANPA PATCH apapun. Sementara notebook teman saya yang menggunakan Intel Core i3 generasi Sandy Bridge, baru bisa memainkan PES 2013 setelah dipasang PATCH dan itu pun di resolusi 864x768 yang artinya tampilan game sulit untuk bisa dinikmati. Dari contoh kecil disini kita bisa melihat potensi performa VGA onboard pada AMD APU yang tidak bisa diremehkan.
Meskipun prosesor AMD APU sudah tertanam chip VGA onboard yang lumayan powerfull, tetapi terkadang beberapa vendor notebook tetap menyematkan VGA discrete tambahan. Dan kabar baiknya, IGP Radeon Graphics yang tertanam di AMD APU, bisa BERJALAN BERSAMAAN dengan VGA discrete Radeon Graphics. AMD menyebutnya dengan teknologi Dual Graphics. Apakah itu termasuk Crossfire? Dalam hal performa tentu saja tidak. Masih bingung? Berikut contohnya.
Saya memberikan contoh notebook Asus X550ZE. Notebook ini menggunanak prosesor AMD FX-7600P Quad Core yang sudah tertanam dengan IGP AMD Radeon R6 Graphics, RAM 4GB, dan VGA discrete AMD Radeon R5 M230 dengan VRAM 2GB. Artinya notebook ini mempunyai dua VGA. Radeon R6 dan Radeon R5-M230. Dan itu bisa terlihat dan terbukti ketika sobat mengecek di device manager disitu nanti akan ada dua chip VGA yang terdeteksi. Nah, dengan dua VGA ini, sobat bisa menjalankannya sesuai kebutuhan sobat. Misal jika sobat hanya melakukan kegiatan mengetik, mendegarkan musik, dsb sobat bisa menggunakan Radeon R6. Tetapi jika sobat sedang melakukan aktifitas gaming, menggambar di Corel Draw atau Illustrator, atapun memutar video HD, sobat bisa mengaktifkan AMD Radeon R5-M230. Tetapi jika sobat ingin agar Radeon R6 dan Radeon R5-M230 ini berjalan bersamaan, sobat bisa mengatifkannya dengan mengaktifkan fitur Dual Graphics. Semua settingan bisa sobat atur lewat AMD Catalyst Control Center. Namun perlu sobat ketahui, tidak semua game dan aplikasi mendukung penggunakan fitur dual graphics. Yang artinya jika game tersebut tidak mendukung fitur dual graphics, notebook hanya akan berjalan dengan salah satu VGA saja meskipun sobat sudah mengaktifkan konfigurasi dual graphics.
AMD APU sering dijadikan pilihan bagi mereka yang menginginkan performa grafis tinggi, tetapi memiliki kendala di masalah biaya. Dan teknologi performa dari teknologi APU ini memang tidak bisa diremehkan. Terbukti dari tiga konsol game teratas saat ini yaiut PlayStation 4, XBox One, dan Nintendo Wii U menggunakan teknologi AMD APU sebagai dapur pacu utama konsol mereka.
Itulah sedikit sharing dari saya mengenai teknologi AMD APU. Memang dari apa yang saya jelaskan ini belum seluruhnya membahas tentang teknologi APU. Tapi setidaknya sobat yang sebelumnya masih belum atau kurang memahami, bisa lebih memahami tentang APU. Jika ada kesalahan dari apa yang saya jelaskan disini, mohon kritik dan sarannya dari sobat tetap saya tunggu. Terimakasih dan Semoga bermanfaat :)