Hay, Sobat Techno. Alhamdulillah kami bisa kembali menyempatkan waktu untuk menyapa pembaca setia FakhriComputindo dan tentunya memberikan info-info terkini seputar dunia teknologi yang semoga bermanfaat bagi sobat semua.
Oke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu perangkat karya brand lokal, Axioo. Yeah, kami tahu. Mungkin yang pertama ada di fikiran sobat adalah: Mengapa harus Axioo? Apa hebatnya sih tuh brand? Enggak ada brand lain yang lebih baik dikit apa? Oke, oke. Kami akan menjawabnya. Lagi-lagi kami membahas tentang produk Axioo karena untuk yang satu ini, Axioo menghadirkan apa yang belum dihadirkan brand lain di Indonesia. Sebuah netbook hybrid/convertible dengan dual OS: Windows 8.1 + Android 4.4 Kitkat bernama Windroid 9G+.
DESAIN
Windroid 9G+ memiliki desain yang hampir sama dengan Acer One 10. Perangkat ini bisa menjadi tablet, sekaligus bisa menjadi netbook berkat docking keyboardnya. Windroid menggunakan magnet untuk mengunci tablet saat dipasang di keyboardnya. Sama seperti apa yang dilakukan Acer One 10. Penggunaan magnet tentu lebih simple daripada menggunakan model pengunci seperti pada Asus Transformer T100TAM.
Untuk material yang digunakan, terkesan begitu ringkih. Jauh berbeda saat memegang Acer One 10 yang terasa mantap. Well, perbedaan harga yang lumayan jauh tentu membuat perangkat ini lebih inferior. Sobat harus berhati-hati ketika memegang tablet ini karena kesan ringkih begitu terasa.
SPESIFIKASI
Windroid menggunakan prosesor Intel Atom QuadCore Z3735. Prosesor yang sama yang digunakan pada Acer One 10 dan Asus T100TAM. Prosesor tersebut masih ditemani dengan RAM 2GB. Sementara untuk penyimpanan, sangat mengecewakan. Karena Windroid hanya menggunakan penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun terbagi dua untuk sistem Windows dan Android. Tentunya hal ini akan menyulitkan sobat ketikan ingin menginstall aplikasi tambahan ataupun menyimpan data. Opsi lainnya, sobat bisa menambahkan MicroSD external yang support sampai 128GB.
Untuk performanya sendiri, meskipun menggunakan prosesor yang sama dengan Acer One 10, kami tidak bisa mengatakan performanya sama. Terkadang, sistem mengalami hang dan lag. Ini hanya kami rasakan ketika kami menggunakan OS Windows 8.1. Sementara saat menggunakan Android, kami tidak menemui kendala yang berarti, mengingat spek Windroid 9G+ sudah sangat cukup untuk mejalankan sistem Android dengan mulus.
Pada saat sobat menyalakan Windroid, maka akan ada opsi untuk memilih OS Android atau Windows. Sementara untuk berpindah anatar OS, sobat harus me-reboot ulang Windroid. Aplikasi-aplikasi pihak ketiga sepeti AIMP, KMP, WinRAR, dsb berjalan dengan baik di OS Windows. Sementara sistem Android, banyak aplikasi-aplikasi dan game-game kelas menengah berjalan dengan baik.
Sementara untuk displaynya, Windroid memiliki layar 8,9". Dengan layar sebesar itu, sobat yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, bisa membawanya dengan mudah. Sementara untuk sobat yang hobi nonton film, sepertinya layar sekecil itu kurang bersahabat.
KESIMPULAN
Pada dasarnya Windroid 9G+ adalah perangkat yang menarik. Mengingat Axioo berani membawa perangkat hybrid dual OS ke Indonesia. Satu hal yang belum dilakukan brand besar sekalipun. Dan itu terbukti menarik daya pikat konsumen di pameran CES 2015 yang dilaksanakan di Jogja kemarin, ada dua stand yang menawarkan live demo Windroid 9G+, yaiut stand Pitstop Computer da El's Computer. Cukup banyak konsumen yang penasaran dengan Windroid 9G+.
Satu hal yang belum bisa kami terima dari perangkat ini adalah keterbaasan internal storagenya yang hanya 32 GB. Kami sempat kesulitan menginstall berbagai macam aplikasi di Windows 8.1. Belum lagi jika sobat ingin menyimpan file-file hasil kerja sobat.
Mungkin Windroid memang diposisikan untuk sobat yang menggunakannya untuk kegiatan standard, seperti online di social media, mengetik, memutar musik, dsb. Dengan harga 2,9 jutaan, memang sobat tidak bisa berharap lebih dari perangkat ini.
Bagi sobat yang tinggal di Kota Jogja, sobat bisa mencoba perangkat ini di Windroid Zone di Jogjatronik Lt. 1 counter Pitstop Phone Center.
Oke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu perangkat karya brand lokal, Axioo. Yeah, kami tahu. Mungkin yang pertama ada di fikiran sobat adalah: Mengapa harus Axioo? Apa hebatnya sih tuh brand? Enggak ada brand lain yang lebih baik dikit apa? Oke, oke. Kami akan menjawabnya. Lagi-lagi kami membahas tentang produk Axioo karena untuk yang satu ini, Axioo menghadirkan apa yang belum dihadirkan brand lain di Indonesia. Sebuah netbook hybrid/convertible dengan dual OS: Windows 8.1 + Android 4.4 Kitkat bernama Windroid 9G+.
DESAIN
Windroid 9G+ memiliki desain yang hampir sama dengan Acer One 10. Perangkat ini bisa menjadi tablet, sekaligus bisa menjadi netbook berkat docking keyboardnya. Windroid menggunakan magnet untuk mengunci tablet saat dipasang di keyboardnya. Sama seperti apa yang dilakukan Acer One 10. Penggunaan magnet tentu lebih simple daripada menggunakan model pengunci seperti pada Asus Transformer T100TAM.
Untuk material yang digunakan, terkesan begitu ringkih. Jauh berbeda saat memegang Acer One 10 yang terasa mantap. Well, perbedaan harga yang lumayan jauh tentu membuat perangkat ini lebih inferior. Sobat harus berhati-hati ketika memegang tablet ini karena kesan ringkih begitu terasa.
SPESIFIKASI
Windroid menggunakan prosesor Intel Atom QuadCore Z3735. Prosesor yang sama yang digunakan pada Acer One 10 dan Asus T100TAM. Prosesor tersebut masih ditemani dengan RAM 2GB. Sementara untuk penyimpanan, sangat mengecewakan. Karena Windroid hanya menggunakan penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun terbagi dua untuk sistem Windows dan Android. Tentunya hal ini akan menyulitkan sobat ketikan ingin menginstall aplikasi tambahan ataupun menyimpan data. Opsi lainnya, sobat bisa menambahkan MicroSD external yang support sampai 128GB.
Untuk performanya sendiri, meskipun menggunakan prosesor yang sama dengan Acer One 10, kami tidak bisa mengatakan performanya sama. Terkadang, sistem mengalami hang dan lag. Ini hanya kami rasakan ketika kami menggunakan OS Windows 8.1. Sementara saat menggunakan Android, kami tidak menemui kendala yang berarti, mengingat spek Windroid 9G+ sudah sangat cukup untuk mejalankan sistem Android dengan mulus.
Pada saat sobat menyalakan Windroid, maka akan ada opsi untuk memilih OS Android atau Windows. Sementara untuk berpindah anatar OS, sobat harus me-reboot ulang Windroid. Aplikasi-aplikasi pihak ketiga sepeti AIMP, KMP, WinRAR, dsb berjalan dengan baik di OS Windows. Sementara sistem Android, banyak aplikasi-aplikasi dan game-game kelas menengah berjalan dengan baik.
Sementara untuk displaynya, Windroid memiliki layar 8,9". Dengan layar sebesar itu, sobat yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, bisa membawanya dengan mudah. Sementara untuk sobat yang hobi nonton film, sepertinya layar sekecil itu kurang bersahabat.
KESIMPULAN
Pada dasarnya Windroid 9G+ adalah perangkat yang menarik. Mengingat Axioo berani membawa perangkat hybrid dual OS ke Indonesia. Satu hal yang belum dilakukan brand besar sekalipun. Dan itu terbukti menarik daya pikat konsumen di pameran CES 2015 yang dilaksanakan di Jogja kemarin, ada dua stand yang menawarkan live demo Windroid 9G+, yaiut stand Pitstop Computer da El's Computer. Cukup banyak konsumen yang penasaran dengan Windroid 9G+.
Satu hal yang belum bisa kami terima dari perangkat ini adalah keterbaasan internal storagenya yang hanya 32 GB. Kami sempat kesulitan menginstall berbagai macam aplikasi di Windows 8.1. Belum lagi jika sobat ingin menyimpan file-file hasil kerja sobat.
Mungkin Windroid memang diposisikan untuk sobat yang menggunakannya untuk kegiatan standard, seperti online di social media, mengetik, memutar musik, dsb. Dengan harga 2,9 jutaan, memang sobat tidak bisa berharap lebih dari perangkat ini.
Bagi sobat yang tinggal di Kota Jogja, sobat bisa mencoba perangkat ini di Windroid Zone di Jogjatronik Lt. 1 counter Pitstop Phone Center.
Thanks for reading & sharing FakhriComputindo
0 comments:
Post a Comment