Hay, Sobat Techno. Alhamdulillah kami bisa kembali menyempatkan waktu untuk menyapa pembaca setia FakhriComputindo dan tentunya memberikan info-info terkini seputar dunia teknologi yang semoga bermanfaat bagi sobat semua.
Oke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu perangkat karya brand lokal, Axioo. Yeah, kami tahu. Mungkin yang pertama ada di fikiran sobat adalah: Mengapa harus Axioo? Apa hebatnya sih tuh brand? Enggak ada brand lain yang lebih baik dikit apa? Oke, oke. Kami akan menjawabnya. Lagi-lagi kami membahas tentang produk Axioo karena untuk yang satu ini, Axioo menghadirkan apa yang belum dihadirkan brand lain di Indonesia. Sebuah netbook hybrid/convertible dengan dual OS: Windows 8.1 + Android 4.4 Kitkat bernama Windroid 9G+.
DESAIN
Windroid 9G+ memiliki desain yang hampir sama dengan Acer One 10. Perangkat ini bisa menjadi tablet, sekaligus bisa menjadi netbook berkat docking keyboardnya. Windroid menggunakan magnet untuk mengunci tablet saat dipasang di keyboardnya. Sama seperti apa yang dilakukan Acer One 10. Penggunaan magnet tentu lebih simple daripada menggunakan model pengunci seperti pada Asus Transformer T100TAM.
Untuk material yang digunakan, terkesan begitu ringkih. Jauh berbeda saat memegang Acer One 10 yang terasa mantap. Well, perbedaan harga yang lumayan jauh tentu membuat perangkat ini lebih inferior. Sobat harus berhati-hati ketika memegang tablet ini karena kesan ringkih begitu terasa.
SPESIFIKASI
Windroid menggunakan prosesor Intel Atom QuadCore Z3735. Prosesor yang sama yang digunakan pada Acer One 10 dan Asus T100TAM. Prosesor tersebut masih ditemani dengan RAM 2GB. Sementara untuk penyimpanan, sangat mengecewakan. Karena Windroid hanya menggunakan penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun terbagi dua untuk sistem Windows dan Android. Tentunya hal ini akan menyulitkan sobat ketikan ingin menginstall aplikasi tambahan ataupun menyimpan data. Opsi lainnya, sobat bisa menambahkan MicroSD external yang support sampai 128GB.
Untuk performanya sendiri, meskipun menggunakan prosesor yang sama dengan Acer One 10, kami tidak bisa mengatakan performanya sama. Terkadang, sistem mengalami hang dan lag. Ini hanya kami rasakan ketika kami menggunakan OS Windows 8.1. Sementara saat menggunakan Android, kami tidak menemui kendala yang berarti, mengingat spek Windroid 9G+ sudah sangat cukup untuk mejalankan sistem Android dengan mulus.
Pada saat sobat menyalakan Windroid, maka akan ada opsi untuk memilih OS Android atau Windows. Sementara untuk berpindah anatar OS, sobat harus me-reboot ulang Windroid. Aplikasi-aplikasi pihak ketiga sepeti AIMP, KMP, WinRAR, dsb berjalan dengan baik di OS Windows. Sementara sistem Android, banyak aplikasi-aplikasi dan game-game kelas menengah berjalan dengan baik.
Sementara untuk displaynya, Windroid memiliki layar 8,9". Dengan layar sebesar itu, sobat yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, bisa membawanya dengan mudah. Sementara untuk sobat yang hobi nonton film, sepertinya layar sekecil itu kurang bersahabat.
KESIMPULAN
Pada dasarnya Windroid 9G+ adalah perangkat yang menarik. Mengingat Axioo berani membawa perangkat hybrid dual OS ke Indonesia. Satu hal yang belum dilakukan brand besar sekalipun. Dan itu terbukti menarik daya pikat konsumen di pameran CES 2015 yang dilaksanakan di Jogja kemarin, ada dua stand yang menawarkan live demo Windroid 9G+, yaiut stand Pitstop Computer da El's Computer. Cukup banyak konsumen yang penasaran dengan Windroid 9G+.
Satu hal yang belum bisa kami terima dari perangkat ini adalah keterbaasan internal storagenya yang hanya 32 GB. Kami sempat kesulitan menginstall berbagai macam aplikasi di Windows 8.1. Belum lagi jika sobat ingin menyimpan file-file hasil kerja sobat.
Mungkin Windroid memang diposisikan untuk sobat yang menggunakannya untuk kegiatan standard, seperti online di social media, mengetik, memutar musik, dsb. Dengan harga 2,9 jutaan, memang sobat tidak bisa berharap lebih dari perangkat ini.
Bagi sobat yang tinggal di Kota Jogja, sobat bisa mencoba perangkat ini di Windroid Zone di Jogjatronik Lt. 1 counter Pitstop Phone Center.
Unknown
November 13, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaOke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu perangkat karya brand lokal, Axioo. Yeah, kami tahu. Mungkin yang pertama ada di fikiran sobat adalah: Mengapa harus Axioo? Apa hebatnya sih tuh brand? Enggak ada brand lain yang lebih baik dikit apa? Oke, oke. Kami akan menjawabnya. Lagi-lagi kami membahas tentang produk Axioo karena untuk yang satu ini, Axioo menghadirkan apa yang belum dihadirkan brand lain di Indonesia. Sebuah netbook hybrid/convertible dengan dual OS: Windows 8.1 + Android 4.4 Kitkat bernama Windroid 9G+.
DESAIN
Windroid 9G+ memiliki desain yang hampir sama dengan Acer One 10. Perangkat ini bisa menjadi tablet, sekaligus bisa menjadi netbook berkat docking keyboardnya. Windroid menggunakan magnet untuk mengunci tablet saat dipasang di keyboardnya. Sama seperti apa yang dilakukan Acer One 10. Penggunaan magnet tentu lebih simple daripada menggunakan model pengunci seperti pada Asus Transformer T100TAM.
Untuk material yang digunakan, terkesan begitu ringkih. Jauh berbeda saat memegang Acer One 10 yang terasa mantap. Well, perbedaan harga yang lumayan jauh tentu membuat perangkat ini lebih inferior. Sobat harus berhati-hati ketika memegang tablet ini karena kesan ringkih begitu terasa.
SPESIFIKASI
Windroid menggunakan prosesor Intel Atom QuadCore Z3735. Prosesor yang sama yang digunakan pada Acer One 10 dan Asus T100TAM. Prosesor tersebut masih ditemani dengan RAM 2GB. Sementara untuk penyimpanan, sangat mengecewakan. Karena Windroid hanya menggunakan penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun terbagi dua untuk sistem Windows dan Android. Tentunya hal ini akan menyulitkan sobat ketikan ingin menginstall aplikasi tambahan ataupun menyimpan data. Opsi lainnya, sobat bisa menambahkan MicroSD external yang support sampai 128GB.
Untuk performanya sendiri, meskipun menggunakan prosesor yang sama dengan Acer One 10, kami tidak bisa mengatakan performanya sama. Terkadang, sistem mengalami hang dan lag. Ini hanya kami rasakan ketika kami menggunakan OS Windows 8.1. Sementara saat menggunakan Android, kami tidak menemui kendala yang berarti, mengingat spek Windroid 9G+ sudah sangat cukup untuk mejalankan sistem Android dengan mulus.
Pada saat sobat menyalakan Windroid, maka akan ada opsi untuk memilih OS Android atau Windows. Sementara untuk berpindah anatar OS, sobat harus me-reboot ulang Windroid. Aplikasi-aplikasi pihak ketiga sepeti AIMP, KMP, WinRAR, dsb berjalan dengan baik di OS Windows. Sementara sistem Android, banyak aplikasi-aplikasi dan game-game kelas menengah berjalan dengan baik.
Sementara untuk displaynya, Windroid memiliki layar 8,9". Dengan layar sebesar itu, sobat yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, bisa membawanya dengan mudah. Sementara untuk sobat yang hobi nonton film, sepertinya layar sekecil itu kurang bersahabat.
KESIMPULAN
Pada dasarnya Windroid 9G+ adalah perangkat yang menarik. Mengingat Axioo berani membawa perangkat hybrid dual OS ke Indonesia. Satu hal yang belum dilakukan brand besar sekalipun. Dan itu terbukti menarik daya pikat konsumen di pameran CES 2015 yang dilaksanakan di Jogja kemarin, ada dua stand yang menawarkan live demo Windroid 9G+, yaiut stand Pitstop Computer da El's Computer. Cukup banyak konsumen yang penasaran dengan Windroid 9G+.
Satu hal yang belum bisa kami terima dari perangkat ini adalah keterbaasan internal storagenya yang hanya 32 GB. Kami sempat kesulitan menginstall berbagai macam aplikasi di Windows 8.1. Belum lagi jika sobat ingin menyimpan file-file hasil kerja sobat.
Mungkin Windroid memang diposisikan untuk sobat yang menggunakannya untuk kegiatan standard, seperti online di social media, mengetik, memutar musik, dsb. Dengan harga 2,9 jutaan, memang sobat tidak bisa berharap lebih dari perangkat ini.
Bagi sobat yang tinggal di Kota Jogja, sobat bisa mencoba perangkat ini di Windroid Zone di Jogjatronik Lt. 1 counter Pitstop Phone Center.
Review Axioo Windroid 9G+: Dual OS, Dual Fungsi
Posted by FakhriComputindo on Friday, November 13, 2015
Apa kabar Sobat Techno? Begitu lama FakhriComputindo absen menyuguhkan postingan-postingan kepada Sobat Techno semua. Meski postingan-postingan kami masih berantakan, tapi pasti Sobat rindu akan sajian informasi seputar dunia teknologi kami.
Sebelumnya maaf FakhriComputindo baru bisa hadir sekarang dikarenakan kesibukan admin yang luar biasa. Dan kini, kami akan membayar semuanya.
Oke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu notebook gaming dari Asus. Yups, notebook ini datang dari keluarga 'Sang Raja', Republic of Gamers atau biasa dikenal dengan ROG. Mendengar kata notebook gaming apalagi ROG, pasti yang ada di fikiran Sobat adalah kata: Mahal. Ya, benar. Karena pada dasarnya kebutuhan gaming selalu seperti itu.
Nah kenapa kami memilih membahas seri GL552JX? karena menurut kami, seri ini adalah notebook gaming dengan harga yang tidak gila-gila amat, tetapi menjanjikan performa gaming yang mungkin bisa dikatakan lebih dari gila.
12 Juta. Memang bukanlah jumlah uang yang sedikit. Tapi untuk notebook sekelas ROG, tentu 12 Juta terdengar 'bersahabat'. Lantas apa saja senjata GL552JX?
Desain
GL552JX hadir dalam balutan desain khas ROG. Lengkap dengan logo ROG yang menyala di bagian belakang. Dan tentu saja body notebook ini menggunakan material metal. Jangan tanyakan soal bobot. Sobat tentu paham bahwa tidak ada notebook gaming dengan bobot ringan dan ukuran mungil. termasuk GL552JX. Ukuran dan desainnya tetap mengidentitaskan bahwa ini adalah notebook gaming. Dan ketika memakai notebook ini, semua orang akan tahu bahwa sobat sedang menggunakan ROG. Ya, meskipun dengan harga yang tergolong terjangkau untuk ukuran notebook gaming sekelas ROG, GL552JX tidak menghilangkan identitasnya sebagai salah satu keluarga ROG. Keyboard GL552JX sama seperti kebanyakan notebook gaming. Dengan backlight keyboard, semakin menambah sangar penampilan notebook ini.
Spesifikasi
Sekarang kita akan membahas jeroan notebook ini. GL552JX ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-4750HQ dengan clock speed maximal mencapai 3,2GHz. Prosesor segahar itu masih ditemani oleh keberadaan RAM 4GB. dan untuk urusan pengolah grafis, Asus mempercayakan kepada nVidia GeFirce GTX950M dengan memory VGA sebesar 4GB. Untuk kebutuhan storage Asus membenamkan harddisk berkapasitas 1TB. GL552JX mempunyai bentang layar sebesar 15,6" dengan resolusi Full HD 1920x1080 pixel. GL552JX belum menyertakan sistem operasi. Jadi untuk bisa menggunakan notebook ini dengan maximal, sobat harus menginstall sendiri sistem operasinya.
Ya, memang. Dengan spek seperti itu, sobat masih bisa menjalankan game-game saat ini dengan settingan grafis maximal. Namun, harus diakui. Spesifikasi tersebut masih terdengar kalah gahar dengan notebook-notebook gaming lainnya. Well, perlu di ingat juga bahwa harga GL552JX 'hanya' 12 Jutaan. RoG GL552JX bisa dijadikan solusi bagi sobat yang ingin merasakan keganasan seri ROG dengan budget yang 'seadanya'.
Oke, cukup sekian info dari kami. Semoga bermanfaat, dan kami tunggu komentar brilian Sobat.
Unknown
October 27, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSebelumnya maaf FakhriComputindo baru bisa hadir sekarang dikarenakan kesibukan admin yang luar biasa. Dan kini, kami akan membayar semuanya.
Oke, kali ini kami akan membahas tentang salah satu notebook gaming dari Asus. Yups, notebook ini datang dari keluarga 'Sang Raja', Republic of Gamers atau biasa dikenal dengan ROG. Mendengar kata notebook gaming apalagi ROG, pasti yang ada di fikiran Sobat adalah kata: Mahal. Ya, benar. Karena pada dasarnya kebutuhan gaming selalu seperti itu.
Nah kenapa kami memilih membahas seri GL552JX? karena menurut kami, seri ini adalah notebook gaming dengan harga yang tidak gila-gila amat, tetapi menjanjikan performa gaming yang mungkin bisa dikatakan lebih dari gila.
12 Juta. Memang bukanlah jumlah uang yang sedikit. Tapi untuk notebook sekelas ROG, tentu 12 Juta terdengar 'bersahabat'. Lantas apa saja senjata GL552JX?
Desain
GL552JX hadir dalam balutan desain khas ROG. Lengkap dengan logo ROG yang menyala di bagian belakang. Dan tentu saja body notebook ini menggunakan material metal. Jangan tanyakan soal bobot. Sobat tentu paham bahwa tidak ada notebook gaming dengan bobot ringan dan ukuran mungil. termasuk GL552JX. Ukuran dan desainnya tetap mengidentitaskan bahwa ini adalah notebook gaming. Dan ketika memakai notebook ini, semua orang akan tahu bahwa sobat sedang menggunakan ROG. Ya, meskipun dengan harga yang tergolong terjangkau untuk ukuran notebook gaming sekelas ROG, GL552JX tidak menghilangkan identitasnya sebagai salah satu keluarga ROG. Keyboard GL552JX sama seperti kebanyakan notebook gaming. Dengan backlight keyboard, semakin menambah sangar penampilan notebook ini.
Spesifikasi
Sekarang kita akan membahas jeroan notebook ini. GL552JX ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-4750HQ dengan clock speed maximal mencapai 3,2GHz. Prosesor segahar itu masih ditemani oleh keberadaan RAM 4GB. dan untuk urusan pengolah grafis, Asus mempercayakan kepada nVidia GeFirce GTX950M dengan memory VGA sebesar 4GB. Untuk kebutuhan storage Asus membenamkan harddisk berkapasitas 1TB. GL552JX mempunyai bentang layar sebesar 15,6" dengan resolusi Full HD 1920x1080 pixel. GL552JX belum menyertakan sistem operasi. Jadi untuk bisa menggunakan notebook ini dengan maximal, sobat harus menginstall sendiri sistem operasinya.
Ya, memang. Dengan spek seperti itu, sobat masih bisa menjalankan game-game saat ini dengan settingan grafis maximal. Namun, harus diakui. Spesifikasi tersebut masih terdengar kalah gahar dengan notebook-notebook gaming lainnya. Well, perlu di ingat juga bahwa harga GL552JX 'hanya' 12 Jutaan. RoG GL552JX bisa dijadikan solusi bagi sobat yang ingin merasakan keganasan seri ROG dengan budget yang 'seadanya'.
Oke, cukup sekian info dari kami. Semoga bermanfaat, dan kami tunggu komentar brilian Sobat.
Review Asus ROG GL552JX-XO305D: Notebook Gaming 'Hanya' 12 Jutaan
Posted by FakhriComputindo on Tuesday, October 27, 2015
Apakah menurut sobat judul diatas terlalu berlebihan? jika iya, kami sarankan sobat tetap membaca artikel ini sampai selesai agar sobat tahu mengapa kami memberikan judul yang terkesan hype seperti itu.
Pada 29 Juli nanti, Microsoft akan meluncurkan sistem operasi terbarunya, Windows 10. Tidak seperti kedatangan Windows 8 dulu yang terkesan "dihindari" banyak vendor PC/laptop, kali ini seakan para vendor PC berlomba-lomba menghadirkan perangkat baru yang sudah mendukung Windows 10. Belum lama ini, Toshiba menyatakan bahwa mereka akan menambahkan tombol Cortana pada keyboard laptop terbaru mereka yang menggunakan OS Windows 10.
Pada ajang Computex 2015 pun banyak perusahaan-perusahaan baik itu vendor PC/laptop maupun perusahaan pembuat hardware memamerkan karya terbarunya dengan OS Windows 10 sebagai daya tarik utama.
Dulu, saat pertama kali Microsoft memperkenalkan Windows 10, kami memberi pernyataan: "Microsoft seperti menegaskan bahwa mereka masih pantas menyandang gelar sebagai raksasa software atau bahka raja software dunia" dan "Microsoft melakukan hal yang sudah seharusnya mereka lakukan. Dan kami yakin, Windows 10 akan menuai kesusksesan seperti Windows 7 atau bahkan melampauinya".
Tentu saja penulis tidak dapat menahan untuk mencoba secara langsung Windows 10 yang saat itu masih dalam versi Technical Preview. Selama beberapa hari menggunakan Windows 10, penulis tidak menemukan gangguan-gangguan yang berarti. Sejujurnya penulis tidak menemukan gangguan apapun. Perlu saya tegaskan sekali lagi, saat itu penulis masih menggunakan versi preview, yang artinya kemungkinan bug disana-sini masih sangat banyak. Menggunakan laptop yang menjalankan Windows 10 dengan menjalankan pekerjaan yang biasa penulis kerjakan saat menggunakan Windows 8 maupun Windows 7, perlu saya akui. Saya gagal menemui kelemahan mendasar pada Windows 10.
Satu-satunya hal yang penulis kecewakan adalah, Cortana masih belum bisa digunakan di wilayah Indonesia. Padahal Cortana adalah asisten digital yang diandalkan Microsoft untuk bertarung dengan Siri ataupun Google Now. Namun, itu bukanlah masalah besar, dan tentu saja masih sangat bisa dimaklumi, kecuali jika Indonesia adalah negara sebesar AS ataupun Inggris.
Jujur, kami bingung bagaimana menjelaskan kepada sobat tentang betapa indahnya Windows 10. Jadi kami memilih video dibawah ini untuk menjelaskannya kepada Sobat:
Bagaimana menurut Sobat? apapun pendapat sobat, kami sarankan Sobat tetap menahan diri sampai tanggal 29 Juli jika ingin mencoba Windows 10. Kenapa? karena sobat hanya perlu menunggu sekitar satu bulan lagi. Sambil menunggu Windows 10 versi full, alangkah baiknya sobat mem-backup data-data penting di drive C sobat. Tenang saja. Tidak perlu khawatir sobat akan ketinggalan hingga akhirnya Microsoft mengeluarkan OS terbaru lagi. Microsoft telah memastikan bahwa Windows 10 adalah Windows versi terakhir yang dikeluarkan Microsoft.
Lho berarti Microsoft mematikan Windows 10? tidak sesempit itu. Microsoft akan tetap memberikan update-update minor terbaru melalui Windows Update. Bahkan mungkin sobat tidak akan sadar bahwa Windows 10 sobat sedang melakukan proses update atau bahkan telah terupdate.
Jika sobat menggunakan Windows 7, Windows 8, atau Windows 8.1 Original, berbahagialah sobat karena Microsoft akan memberikan upgrade secara gratis ke Windows 10. Namun sobat harus cepat, karena Microsoft hanya memberikan jangka waktu selama satu tahun utk pengguna Windows 7/8/8.1 mengupgrade Windows mereka secara gratis. Diatas itu, sobat harus membayar lisensi kepada Microsoft.
Entah apapun tanggapan sobat tentang Windows 10, kami harus mengakui dan angkat topi kepada Microsoft. WIndows 10 adalah karya terbaik dan terindah Microsoft. Dan sekali lagi: Microsoft telah melakukan apa yang memang seharusnya mereka lakukan.
Unknown
June 15, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaPada 29 Juli nanti, Microsoft akan meluncurkan sistem operasi terbarunya, Windows 10. Tidak seperti kedatangan Windows 8 dulu yang terkesan "dihindari" banyak vendor PC/laptop, kali ini seakan para vendor PC berlomba-lomba menghadirkan perangkat baru yang sudah mendukung Windows 10. Belum lama ini, Toshiba menyatakan bahwa mereka akan menambahkan tombol Cortana pada keyboard laptop terbaru mereka yang menggunakan OS Windows 10.
Pada ajang Computex 2015 pun banyak perusahaan-perusahaan baik itu vendor PC/laptop maupun perusahaan pembuat hardware memamerkan karya terbarunya dengan OS Windows 10 sebagai daya tarik utama.
Dulu, saat pertama kali Microsoft memperkenalkan Windows 10, kami memberi pernyataan: "Microsoft seperti menegaskan bahwa mereka masih pantas menyandang gelar sebagai raksasa software atau bahka raja software dunia" dan "Microsoft melakukan hal yang sudah seharusnya mereka lakukan. Dan kami yakin, Windows 10 akan menuai kesusksesan seperti Windows 7 atau bahkan melampauinya".
Tentu saja penulis tidak dapat menahan untuk mencoba secara langsung Windows 10 yang saat itu masih dalam versi Technical Preview. Selama beberapa hari menggunakan Windows 10, penulis tidak menemukan gangguan-gangguan yang berarti. Sejujurnya penulis tidak menemukan gangguan apapun. Perlu saya tegaskan sekali lagi, saat itu penulis masih menggunakan versi preview, yang artinya kemungkinan bug disana-sini masih sangat banyak. Menggunakan laptop yang menjalankan Windows 10 dengan menjalankan pekerjaan yang biasa penulis kerjakan saat menggunakan Windows 8 maupun Windows 7, perlu saya akui. Saya gagal menemui kelemahan mendasar pada Windows 10.
Satu-satunya hal yang penulis kecewakan adalah, Cortana masih belum bisa digunakan di wilayah Indonesia. Padahal Cortana adalah asisten digital yang diandalkan Microsoft untuk bertarung dengan Siri ataupun Google Now. Namun, itu bukanlah masalah besar, dan tentu saja masih sangat bisa dimaklumi, kecuali jika Indonesia adalah negara sebesar AS ataupun Inggris.
Jujur, kami bingung bagaimana menjelaskan kepada sobat tentang betapa indahnya Windows 10. Jadi kami memilih video dibawah ini untuk menjelaskannya kepada Sobat:
Bagaimana menurut Sobat? apapun pendapat sobat, kami sarankan Sobat tetap menahan diri sampai tanggal 29 Juli jika ingin mencoba Windows 10. Kenapa? karena sobat hanya perlu menunggu sekitar satu bulan lagi. Sambil menunggu Windows 10 versi full, alangkah baiknya sobat mem-backup data-data penting di drive C sobat. Tenang saja. Tidak perlu khawatir sobat akan ketinggalan hingga akhirnya Microsoft mengeluarkan OS terbaru lagi. Microsoft telah memastikan bahwa Windows 10 adalah Windows versi terakhir yang dikeluarkan Microsoft.
Lho berarti Microsoft mematikan Windows 10? tidak sesempit itu. Microsoft akan tetap memberikan update-update minor terbaru melalui Windows Update. Bahkan mungkin sobat tidak akan sadar bahwa Windows 10 sobat sedang melakukan proses update atau bahkan telah terupdate.
Jika sobat menggunakan Windows 7, Windows 8, atau Windows 8.1 Original, berbahagialah sobat karena Microsoft akan memberikan upgrade secara gratis ke Windows 10. Namun sobat harus cepat, karena Microsoft hanya memberikan jangka waktu selama satu tahun utk pengguna Windows 7/8/8.1 mengupgrade Windows mereka secara gratis. Diatas itu, sobat harus membayar lisensi kepada Microsoft.
Entah apapun tanggapan sobat tentang Windows 10, kami harus mengakui dan angkat topi kepada Microsoft. WIndows 10 adalah karya terbaik dan terindah Microsoft. Dan sekali lagi: Microsoft telah melakukan apa yang memang seharusnya mereka lakukan.
Pernah mendengar istilah Cloud Storage? Dan apa yang ada di fikiran sobat saat mendengar kata Cloud Storage? Mungkin salah satu atau bahkan sebagian besar dari sobat ada yang beranggapan: "Cloud Storage? buat apa sih?", atau "Ah teknologi sampah. Biar kelihatan keren doang", ada juga yang mengatakan "Buang-buang tenaga dan kuota, terus enggak tahu manfaatnya apa", dan anggapan-anggapan lai yang sejenis.
Well, dulu saya pun pernah beranggapan seperti itu. Dulu. Sekarang, tampaknya saya makin paham. Bahwa Cloud Storage, cepat atau lambat, akan semakin dibutuhkan oleh semua orang. Kok bisa begitu? Kami akan membahasnya disini.
Pertama, kami akan menjelaskan apa itu Cloud Storage. Gampangnya, Cloud Storage adalah layanan yang menyediakan penyimpanan data di "awan". Tentu awan disini bukan berarti awan yang sebenarnya, melainkan hanya istilah. Anggap saja awan itu adalah server dari penyedia layanan Cloud Storage, dan kita bisa 'menitipkan' data kita di situ dengan user name dan password sebagai 'kuncinya'.
Cloud Storage memungkinkan kita untuk menyimpan data di penyedia layanan Cloud Storage dan kita bisa mengambilnya kapanpun dan dimanapun asal ada jaringan internet. Memang terdengar kurang menarik. Tapi, bayangkan saja jika sobat tiba-tiba, mengalami keadaan seperti ini: Sobat sedang mengerjakan suatu tugas yang sangat penting dengan deadline yang sangat sempit. Kemudian sobat menyimpan data tersebut di harddisk laptop/PC sobat. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, sobat pun mem-backupnya di harddsik external/flashdisk sobat. Nah, suatu ketika ternyata laptop/PC sobat mengalami kerusakan sehingga mengancam data-data yang sobat simpan. Karena telah mem-backupnya di flashdisk/harddisk external, sobat pun tenang-tenang saja. Namun ternyata, flashdisk/harddsik sobat pun mengalami nasib serupa atau bahkan sobat lupa diamna menaruhnya sehingga sobat tidak bisa membuka data tugas yang sangat penting tersebut.
Lantas jika keadaannya seperti itu, apa yang bisa sobat lakukan? mungkin akan beda ceritanya jika sobat juga mem-backup data tersebut di layanan Cloud Storage. Sobat tinggal pinjem komputer/laptop teman sobat, sambungkan ke internet, dan login ke layanan penyedia Cloud Storage. Dan sobat bisa mengunduhnya dengan mudah tanpa diribetkan oleh flashdisk.harddisk external.
Ya, keadaan sperti itu seringkali datang di saat yang tidak tepat. Dan itu harusnya menyadarkan kita, bahwa Cloud Storage adalah hal yang semakin dibutuhkan. Ada beberapa penyedia layanan Cloud Storage. Beberapa yang populer adalah DropBox, Google Drive, dan Microsoft One Drive. Rata-rata penyedia layanan Cloud Storage memberikan gratsi ruang penyimpanan sebesar 3-4 GB, dan untuk menambah kapasitas drive 'awan', maka user harus membayar.
Mungkin Cloud Storage adalah solusi yang paling bijaksana untuk menyimpan data-data super penting atau bahkan yang super pribadi milik sobat. Lantas bagaimana dengan keamanannya? Setidaknya beberapa penyedia layanan Cloud Storage di atas bisa menjamin keamanan dan kerahasiaan data sobat. Lalu bagaimana memilih penyedia layanan Cloud Storage yang tepat untuk kebutuhan sobat? Untuk masalah itu, silahkan sobat komparasi tiga penyedia layanan Cloud Storage yang kami sebutkan di atas, dan silahkan pilih mana yang paling tepat untuk sobat.
Kali ini FakhriComputindo hadir dengan review singkat laptop Axioo TNH C525. Tentutnya notebook ini mampu menarik perhatian kami sehingga kami sudi repot-repot mengulasnya untuk Sobat.
Mungkin ketika mendengar nama Axioo, yang ada di fikiran sobat adalah, biar kami tebak: murahan, ringkih, cepat rusak, tak berkualitas, dkk. Kenapa kami bisa menebak seperti itu, karena seperti itulah kami menilai notebook buatan Axioo dulu. Yupz, dulu. Sekarang tidak. kami mulai melihat minat Axioo yang muali serius untuk menghadirkan produk yang berkualitas, tentu dengan harga yang murah. Kali ini Axioo seperti tengah berusaha menghilangkan imbuhan (-an) dibelakang kata murah. Dan sejauh ini, usaha Axioo tak sia-sia.
Pertama-tama, kami akan mempersilahkan sobat untuk memantau spesifikasi notebook C525:
Processor: Intel Celeron N2807 processor (22nm, 1.58GHz, up to 2.17GHz (burst) DDR3L-1333MHz, 1MB Cache, Max TDP: 4.3W)
OS: DOS. Support Windows 8 Pro (64-bit) & Windows 7 (64-bit)
Chipset: Intel Express Chipset
Memory: 2GB SODIMM socket, support DDR3L 1333MHz
Built in Expandable memory up to 4GB, depends on 2GB/4GB SODIMM Module
Graphics: Intel HD Graphics Family Microsoft DirectX 11 compatible
LCD: 14.0" HD Display (1366x768) 16:9 panel, 3.6mm
Storage: 1x HDD 500GB 2.5" SATA Thin
Built in touch pad with multi-gesture and scrolling function
Audio: Realtek High Definition Audio Built-In Microphones & 1x Speakers
IO:
1 x USB 3.0 ports
1 x USB 2.0 ports
1 x Microphone jack with Headphone jack
1 x HDMI output port (with HDCP)
1 x RJ-45 LAN port
1 x DC-in jack port
Slots: 1 x WLAN Combo Half size Mini Card with PCIe and USB interface
Communication: Wireless LAN 802.11 B/G/N Half Mini Card module
Camera: 0.3Mpx
Power: Full Range AC adapter, AC in 100~240V 50~60Hz, DC output 19V/2.1A, 40W
2 cell Lithium-Polymer battery pack, Capacity 2200mAh with 15.8Wh, non-removable
Battery Standby: 140minutes (with 2200mAh battery), Battery WorkTime: 107minutes (with 2200mA
Dimension: 342mm (W) x 240mm(D) x 23.5mm(H) battery bump-out 29mm
1.7Kg, including ODD and 2200mAh, 15.8Wh Battery
Terlalu biasa? Well, kami sarankan Sobat tetap membaca ulasan ini sampai selasai sebelum menyimpulkan terlalu dini. Memang, jika dilihat dari spesifikasi, tak ada yang menarik sama sekali dari notebook ini selain harganya yang hanya 2-jutaan. Tapi, tentu kami tidak akan mengulas notebook ini jika notebook ini hanya sampai pada level biasa-biasa saja.
Pertama kami akan mengulas tentang desainnya. Desain TNH 525, jauh dari kata murahan. Axioo memberikan aksen-aksen manis yang membuat notebook ini terlihat begitu cantik. TNH C525 juga mengusung desainyang slim, sehingga memudahkan Anda yang membutuhkan mobilitas tinggi. Tak ada kritikan apapun dari kami tentang desain notebook ini selain absennya Optical Drive di notebook ini.
Secara umum desain dari TNH C525 bisa dikatakan bagus untuk notebook dengan harga 2-jutaan.
Selanjutnya beranjak ke sisi hardware. TNH C525 menggunakan Prosesor Intel Celleron N2807 Dual Core dengan speed 1,58GHz yang dibantu dengan keberaaan RAM 2GB dan grafis Intel HD. Pertama kali yang ada di fikiran kami ketika membaca spek ini adalah, spek ini hanya cukup untuk kegiatan biasa. Namun, kami lumayan terkejut ketika di Pameran ICOM Suluh Media di Yogyakarta ada salah satu stand yang memasang promo laptop ini dan disitu tertera: PES 2013 Lancar.
Awalnya kami hanya menganggap itu hanyalasa sebuah iklan untuk menarik konsumen membeli produk tersebut. Namun, entah apa yang membuat kami penasaran sehingga ingin membuktikan apakah notebook ini bisa menjalankan game PES 2013 yang tergolong mustahil dijalankan pada spek yang telah kami tuliskan diatas.
Pertama kami mencoba menjalankan game PES 2013 tanpa menambah patch dengan setingan grafik medium. Installasi berjalan lancar mulus tanpa kendala. Setelah itu, kami mencoba menjalankan PES 2013 dengan settingan medium. Dan, sulit dipercaya. Notebook ini mampu menjalankan game PES 2013 dengan settingan medium. Memang tidak lancar-lancar amat. Namun masih playable.
Tanpa patch pun notebook ini sudah mampu membungkam semua keraguan kami. Dan kami tetap nekat mencoba menjalankan PES 2013 dengan menambahkan patch, dengan settingangrafik yang disesuaikan. Dan hasilnya, TNH C525 mampu melibas PES 2013 dengan lebih lancar lagi di settingan medium. Kami tidak mencobanya di settingan high, karena sudah tentu tidak akan playable.
Kami penasaran rahasia apa dibalik TNH C525 sehingga mampu menjalankan game seberat itu untuk kelas spesifikasi seperti itu. Dan ternyata, rahasianya adalah ada di bagian shared memory yang diperbolehkan di ubah sampai 512 MB. Namun, konsekuensinya adalah kapasitas RAM juga akan terkuras 512 MB sesuai settingan shared memory. Namun, kami tidak menemukan kendala berarti ketikan menggunakan notebook ini beraktifitas dengan RAM yang sudah dikuangi 512 MB. TNH mampu merespon setiap perintah yang kami inputkan dengan sangat baik.
Well, kami memang tidak menyarankan bagi Sobat yang hobi ngegame untuk memaksakan notebook ini memenuhi hasrat gaming sobat. Yang ingin kami tekankan disini adalah, notebook ini mampu menjalankan game PES 2013 dengan lancar. Dan seharusnya sobat tidak mengalami kesulitan sama sekali ketika menjalankan aplikasi-aplikasi yang lebih ringan. Dan untuk kategori harga 2-jutaan, untuk pertama kalinya, kami memberikan apresiasi untuk Axioo.
Sekian review singkat dari kami. Semoga bermnfaat.
Unknown
May 08, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaMungkin ketika mendengar nama Axioo, yang ada di fikiran sobat adalah, biar kami tebak: murahan, ringkih, cepat rusak, tak berkualitas, dkk. Kenapa kami bisa menebak seperti itu, karena seperti itulah kami menilai notebook buatan Axioo dulu. Yupz, dulu. Sekarang tidak. kami mulai melihat minat Axioo yang muali serius untuk menghadirkan produk yang berkualitas, tentu dengan harga yang murah. Kali ini Axioo seperti tengah berusaha menghilangkan imbuhan (-an) dibelakang kata murah. Dan sejauh ini, usaha Axioo tak sia-sia.
Pertama-tama, kami akan mempersilahkan sobat untuk memantau spesifikasi notebook C525:
Processor: Intel Celeron N2807 processor (22nm, 1.58GHz, up to 2.17GHz (burst) DDR3L-1333MHz, 1MB Cache, Max TDP: 4.3W)
OS: DOS. Support Windows 8 Pro (64-bit) & Windows 7 (64-bit)
Chipset: Intel Express Chipset
Memory: 2GB SODIMM socket, support DDR3L 1333MHz
Built in Expandable memory up to 4GB, depends on 2GB/4GB SODIMM Module
Graphics: Intel HD Graphics Family Microsoft DirectX 11 compatible
LCD: 14.0" HD Display (1366x768) 16:9 panel, 3.6mm
Storage: 1x HDD 500GB 2.5" SATA Thin
Built in touch pad with multi-gesture and scrolling function
Audio: Realtek High Definition Audio Built-In Microphones & 1x Speakers
IO:
1 x USB 3.0 ports
1 x USB 2.0 ports
1 x Microphone jack with Headphone jack
1 x HDMI output port (with HDCP)
1 x RJ-45 LAN port
1 x DC-in jack port
Slots: 1 x WLAN Combo Half size Mini Card with PCIe and USB interface
Communication: Wireless LAN 802.11 B/G/N Half Mini Card module
Camera: 0.3Mpx
Power: Full Range AC adapter, AC in 100~240V 50~60Hz, DC output 19V/2.1A, 40W
2 cell Lithium-Polymer battery pack, Capacity 2200mAh with 15.8Wh, non-removable
Battery Standby: 140minutes (with 2200mAh battery), Battery WorkTime: 107minutes (with 2200mA
Dimension: 342mm (W) x 240mm(D) x 23.5mm(H) battery bump-out 29mm
1.7Kg, including ODD and 2200mAh, 15.8Wh Battery
Terlalu biasa? Well, kami sarankan Sobat tetap membaca ulasan ini sampai selasai sebelum menyimpulkan terlalu dini. Memang, jika dilihat dari spesifikasi, tak ada yang menarik sama sekali dari notebook ini selain harganya yang hanya 2-jutaan. Tapi, tentu kami tidak akan mengulas notebook ini jika notebook ini hanya sampai pada level biasa-biasa saja.
Pertama kami akan mengulas tentang desainnya. Desain TNH 525, jauh dari kata murahan. Axioo memberikan aksen-aksen manis yang membuat notebook ini terlihat begitu cantik. TNH C525 juga mengusung desainyang slim, sehingga memudahkan Anda yang membutuhkan mobilitas tinggi. Tak ada kritikan apapun dari kami tentang desain notebook ini selain absennya Optical Drive di notebook ini.
Secara umum desain dari TNH C525 bisa dikatakan bagus untuk notebook dengan harga 2-jutaan.
Selanjutnya beranjak ke sisi hardware. TNH C525 menggunakan Prosesor Intel Celleron N2807 Dual Core dengan speed 1,58GHz yang dibantu dengan keberaaan RAM 2GB dan grafis Intel HD. Pertama kali yang ada di fikiran kami ketika membaca spek ini adalah, spek ini hanya cukup untuk kegiatan biasa. Namun, kami lumayan terkejut ketika di Pameran ICOM Suluh Media di Yogyakarta ada salah satu stand yang memasang promo laptop ini dan disitu tertera: PES 2013 Lancar.
Awalnya kami hanya menganggap itu hanyalasa sebuah iklan untuk menarik konsumen membeli produk tersebut. Namun, entah apa yang membuat kami penasaran sehingga ingin membuktikan apakah notebook ini bisa menjalankan game PES 2013 yang tergolong mustahil dijalankan pada spek yang telah kami tuliskan diatas.
Pertama kami mencoba menjalankan game PES 2013 tanpa menambah patch dengan setingan grafik medium. Installasi berjalan lancar mulus tanpa kendala. Setelah itu, kami mencoba menjalankan PES 2013 dengan settingan medium. Dan, sulit dipercaya. Notebook ini mampu menjalankan game PES 2013 dengan settingan medium. Memang tidak lancar-lancar amat. Namun masih playable.
Tanpa patch pun notebook ini sudah mampu membungkam semua keraguan kami. Dan kami tetap nekat mencoba menjalankan PES 2013 dengan menambahkan patch, dengan settingangrafik yang disesuaikan. Dan hasilnya, TNH C525 mampu melibas PES 2013 dengan lebih lancar lagi di settingan medium. Kami tidak mencobanya di settingan high, karena sudah tentu tidak akan playable.
Kami penasaran rahasia apa dibalik TNH C525 sehingga mampu menjalankan game seberat itu untuk kelas spesifikasi seperti itu. Dan ternyata, rahasianya adalah ada di bagian shared memory yang diperbolehkan di ubah sampai 512 MB. Namun, konsekuensinya adalah kapasitas RAM juga akan terkuras 512 MB sesuai settingan shared memory. Namun, kami tidak menemukan kendala berarti ketikan menggunakan notebook ini beraktifitas dengan RAM yang sudah dikuangi 512 MB. TNH mampu merespon setiap perintah yang kami inputkan dengan sangat baik.
Well, kami memang tidak menyarankan bagi Sobat yang hobi ngegame untuk memaksakan notebook ini memenuhi hasrat gaming sobat. Yang ingin kami tekankan disini adalah, notebook ini mampu menjalankan game PES 2013 dengan lancar. Dan seharusnya sobat tidak mengalami kesulitan sama sekali ketika menjalankan aplikasi-aplikasi yang lebih ringan. Dan untuk kategori harga 2-jutaan, untuk pertama kalinya, kami memberikan apresiasi untuk Axioo.
Sekian review singkat dari kami. Semoga bermnfaat.